Kita bukan apa apa tanpa mereka
" PARA PETANI "
Beberapa bulan ini saya ikut prihatin dengan cerita cerita para petani Galuh timur yang resah mengeluhkan tanamannya di buru celeng/babi,
dan demi amannya tanaman para petanipun memilih bermalam di perkebunannya sampai panen tiba,
Ini saya punya cara yang di ambil copas dari blog lain,,
dan cara ini yang di gunakan oleh masyarakat Desa Tigo lurah - SOLOK - Kalimantan Barat
namanya "Tehnik PANCANG"
Teknik Mengusir Babi ini :
Peralatan dan bahan yang dibutuhkan
sangat sederhana
1. Rambut kepala manusia,rambut bekas cukuran atau pangkasan rambut itu bisa di gunakan
2. Bambu yang sudah dibelah (PANCANG),
sebagai tempat untuk meletakkan
rambut.
Daun, biasanya di Tigo Lurah masyarakat
memakai daun Manggis karena pohon manggis cukup banyak disana,
mungkin di galuh timur bisa menggunakan daun waru atao yg lainnya.
Cara pelaksanaannya :
1. Ambil rambut, kemudian gulung kira-kira sebesar jempol kaki orang dewasa,
2. Selipkan rambut tersebut ke Bilah(bambu yang telah dibelah),
3. Tancapkan bambu yang sudah ada rambutnya ditanah pada sekeliling sawah/kebun,
4. Pada bagian atas rambut selipkan daun yang masih hijau untuk menghindari rambut basah oleh embun atau karena hujan,
5. Letakkan pancang disekeliling sawah/kebun,
6. Bakar rambut tersebut pada sore hari karna biasnya celeng/babi beraksi pd malam hari
,
Keterangane :
teknik"Pancang"
ini karena bau dari rambut yang
dibakar tersebut sangat menyengat
sehingga mirip dengan bau Harimau,
seperti kita ketahui Babi sangat takut
dengan Harimau karena Babi adalah salah
satu dari mangsanya Harimau.
Mungkin saja teknik ini dapat diadopsi
oleh masyarakat Galuh timur dan di daerah lain yang cukup
terganggu dengan kehadiran hama Babi,
karena "Membunuh makhluk hidup lain
bukanlah satu-satunya jalan untuk
membuat kita selamat dari gangguannya ".
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar